BERSENDA GURAULAH DENGAN ANAK-ANAK ANDA YANG MASIH KECIL
Sebagian orang berlebihan memberikan kesempatan anak-anak mereka bersenda gurau, sehingga hampir seluruh waktunya terbuang sia-sia demi bergurau dengan anak-anak mereka. Sebagian lainnya sibuk dengan kegiatannya dan sangat merasa rugi kalau waktunya digunakan untuk bermain dengan anak-anaknya, maka terbentuklah pribadi anak-anak sebagaimana akhlak dan perangai orang tua mereka. Tidak mengherankan apabila ada anak yang berkarakter kocak, tidak pernah serius, dan selalu meremehkan sesuatu walaupun itu penting. Atau sebaliknya, ada anak yang selalu serius, tidak pernah tersenyum, mudah tersinggung, dan sebagainya.
Tidak selamanya senda gurau itu tercela. Suatu, ketika manusia membutuhkannya. Akan tetapi kebutuhan ini sebatas kebutuhan garam untuk setiap masakan, yang apabila kebanyakan garam berakibat masakan menjadi jelek, begitu pula apabila kurang garam menyebabkan masakan akan hambar, sebagaimana diungkapkan oleh Abul Fath al-Basti:
وَلَـــــــــــكِنْ إِذَا أَعْطَـــــــــيْــــــــــــــتَهُ الْـمِزَاحَ فَلْيَكُنْ....
بِــــــــمِقْدَارِ مَا تُعْطِيْ الـــــــــــطَّعَامَ مِنَ الْــــــــــــــــــــمِلْــــــحِ
Akan tetapi apabila engkau ingin bersendau gurau, hendaklah...
hanya sebatas garam yang kau berikan pada makanan.
Perlu kita ingat bersama, canda dan senda gurau Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam yang patut kita tiru mempunyai beberapa keistimewaan. Di antaranya, Rasulullah bercanda tetapi tidak dengan kedustaan, canda Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam tidak sampai mengurangi martabat dan wibawa beliau, dan canda beliau tergolong sedikit hanya sebatas kebutuhan saja.
Itulah beberapa kriteria senda gurau yang dapat menimbulkan rasa kasih dan sayang, mengusir perasaan-perasaan yang kurang berkenan, membuat orang betah bergaul dengan sesamanya, dan lain-lain. Apabila senda gurau itu dibutuhkan oleh orang dewasa, maka anak-anak yang masih kecil akan lebih membutuhkan senda gurau tersebut. Untuk itulah suri teladan kita, Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam kadang bersenda gurau dengan anak-anak kecil dengan berbagai cara yang berbeda menurut keadaan dan kebutuhan masing-masing.
1. Kadang-kadang dengan menyebut gelaran atau sebutan yang menarik bagi anak kecil
2. Kadang-kadang dengan menggendong dan meletakkannya di atas pundaknya
3. Kadang-kadang dengan mendekap anak kecil dari belakang kemudian anak itu disuruh menebaknya
4. Kadang-kadang dengan menyemburkan air ke wajah anak kecil atau sekedar menjulurkan lidahnya supaya anak itu senang
Demikianlah, beberapa akhlaq Nabi kita Sallallahu alaihi wasallam yang mulia terhadap anak-anak. Mudah-mudahan bisa menjadi siraman hati dan melunakkan hati yang keras sehingga menjadi lembut sesuai dengan kebutuhan anak-anak yang memang membutuhkan kasih sayang dan kelembutan dari orang tuanya. Juga, mudah-mudahan hati kita tidak menjadi kering atau bahkan mati (na'udzu billahi min dzalik) dari perasaan tersebut.
Wahai para orang tua, bersegeralah mengoreksi diri! Kasih sayang dan kelembutan ataukah kekerasan dan pukulan yang telah kita berikan kepada buah kita?
loading...
Comments
Post a Comment